Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Tradisi Nganggung di Bumi Pintu Sedulang Bangka

Mungkin ada yang masih bingung dengan istilah nganggung.

Apa itu nganggung ? Yuk baca selengkapnya artikel berikut ini :

Nganggung adalah tradisi adat budaya Bangka wujud dari sifat gotong royong yang sudah berlaku secara turun temurun hingga saat ini masih bertahan. Nganggung dikatakan wujud nyata dari slogan Bangka Belitung sebagai Bumi Sepintu Sedulang.

Nganggung merupakan warisan nenek moyang yang menjadi ciri khas masyarakat bangka belitung sekaligus menjadi sarana menyampaikan pesan sifat kegotong royongan.

Mungkin ada yang masih bingung dengan istilah nganggung.

Tradisi nganggung biasanya dapat ditemui pada saat hari - hari besar tertentu seperti : 1 Muharram , Maulid Nabi , isro’ Mi’roj , Nuzul Qur’an , Idhul Adha , Idul Fitri, panen lada, pesta perkawinan, kematian dan acara adat lainnya.

Ada nilai - nilai kearifan lokal yang disampaikan pada tradisi budaya nganggung :
  • Identitas budaya 
  • Warisan budaya yang bernilai 
  • Pembentuk perilaku social 
  • Sebagai terapi psikologis dalam bermasyarakat 
  • Pemersatu dalam masyarakat Manifestasi keberadaan masyarakat yang beradab. 
Untuk perayaan nganggung misalnya pada hari besar memperingati 1 muharam. Masyarakat setempat berbondong - bondong membawakan hidangan makanan dari rumahnya dan dikumpulkan ke masjid untuk dimakan bersama - sama sebagai sarana berbagi.

Bace yuk: makna tradisi mandi belimau di bangka.

Biasanya hidangan nganggung dibawa dengan mengunakan dulang yang terbuat dari daun pandan atau tampan yang ditutup degan tudung saji yang diberi cat umumnya warna merah.

Posting Komentar untuk "Makna Tradisi Nganggung di Bumi Pintu Sedulang Bangka"