Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah 7 Wisata Budaya di Bangka Belitung Yang Menarik

Selain kawasan wisata pantai, salah satu daya tari wisatawan luar yaitu wisata budaya di bangka belitung. Ada banyak sekali wisata budaya yang di negeri serumpun sebalai ini.

Diantaranya yaitu tradisi nganggung, upacara adat mandi belimau, pentas seni tarian daerah, perang ketupat, rebo kasan dan sebagainya.

Namun, hanya 3 wisata budaya di bangka belitung yang akan saya bahas di artikel ini.

Simak ulasannya berikut ini.

1. Pentas Seni Tari Campak

Tari campak merupakan salah satu jenis seni tari tradisional di kepulauan bangka belitung.


Dalam catatan sejarah tertulis dan berdasarkan dari cerita yang beredar di masyarakat, akan tetapi belum tentu kebenaranya - tari campak berasal dari pulau lingga (Riau) berawal mula di bawa oleh nek campak pada abad ke 18 masehi ke bangka belitung. Mungkin itulah penyebabnya, kenapa tarian ini disebut tari campak.

Tarian ini dibawakan oleh sekumpulan muda mudi berpasangan antara laki-laki dan perempuan, menceritakan tentang kegembiraan dalam pergaulan dikalangan muda mudi.

Anda dapat menyaksikan tarian ini ketika ada event budaya yang diselenggarakan oleh dinas kebudayaan provinsi kepulauan bangka belitung atau di event khusus seperti acara peresmian dan festival budaya tahunan.

2. Tari Perang Ketupat

Nama unik, apakah ketika terjadinya perang malah menari-nari ?

Perang dimaksud adalah perang ketupat. Tari perang ketupat ini merupakan salah satu wisata budaya yang ada di pulau Bangka kabupaten bangka barat kota Tempilang.


Ini adalah event budaya rutin sekaligus memperkenalkan kepada wisatawan akan kebudayaan kabupaten bangka barat.

Makna yang tersimpan dalam tari perang ketupat ini adalah bahwasanya terdapat makhluk ghaib atau roh halus yang tinggal didaratan yang sudah menjaga warga desa, untuk itu makhluk tersebut perlu diberi makan dengan event budaya perang ketupat. (ini hanyalah mitos)

Event budaya ini dapat anda saksikan di setiap pertengahan bulan sya'ban di kabupaten bangka barat kota tempilang. Sudah menjadi rutinitas dan agenda setiap tahun nya yang turut serta diselenggarakan oleh Pariwisata dan Budaya Provinsi Kep. bangka belitung. Anda juga dapat terjun langsung merasakan bagaimana "saling berperang" melempar ketupat.

3. Ritual Upacara Buang Jung

Ketika musim angin barat yang terjadi di kepulauan bangka belitung, masyarakat kabupaten bangka selatan khususnya nelayan - akan segera melalukan tradisi buang jung untuk memohon keselamatan ketika melaut.


Sebenarnya tradisi ini berasal dari suku sawang yang merupakan suku asli di pulau belitung. Persembahan berupa perahu kecil yang dihanyutkan berisi beberapa hasil bumi dan dihiasi daun kelapa.

4. Ceng Beng

Ceng beng merupakan perwujudan dari sikap masyarakat tionghoa yang sangat mencintai dan menghormati leleuhurnya. Kegiatan ritual dimulai dengan membersihkan kuburan. Orang bangka menyebutnya dengan bersih pendem.

Hal tersebut dilaksanakan 10 hari sebelum pelaksanaan ceng beng. Agenda puncak ceng beng dilaksanakan setiap tanggal 5 april kalender masehi setiap tahunnya. Kegiatan yang dilakukan sejak dini hari hingga terbit sang fajar dengan melakukan sembayang dan meletakkan sesajen disertai dupa

5. Sembayang Rebut

Setiap tanggal 15 juli tahun imlek, warga tionghoa selalu mengadakan ritual sembayang rebut atau masyarakat tionghoa menyebutnya dengan chiong si ku disetiap kuil dan kelenteng dimana puluhan umat memberikan penghormatan diiringi dengan panjatan doa keselamatan dan keberkahan.


Pembakaran patung seperti ogoh ogoh raksasa juga dilakukan sebagai simbolisasi untuk menghindari dari keburukan.

Menjelang tengah malam, jamuan - jamuan yang sudah dihidangkan sudah dirasa cukup dinikmati oleh para arwah, sehingga prosesi ritual dilanjutkan dengan upacara rebutan sesaji yang berada dialtar persembahan.

6. Kongian atau Imlek 

Tahun baru imlek atau biasa disebut oleh masyarakat tionghoa imlek merupakan perayaan menyambut musim semi, yang mana kisahnya tentang datangnya seekor binatang disebut "nian" dari pegunungan atau laut untuk mengganggu orang - orang yang dimanifestasikan / digambarkan sebagai barongsai.


Kemudian untuk mengusirnya orang menggunakan gaun merah dan menyalakan petasan untuk mengusir "nian" Sehingga makna dari kongian atau imlek sebenarnya adalah mengusir atau menangkan nian.

7. Buang Jong 

Buang jong berarti membuang atau melepaskan perahu kecil ke laut. Perahu kecil tersebut berbentuk kerangka kapal yang didalamnya berisikan sajian dan ancak.


Ancak merupakan kerangka rumah - rumahan melambangkan tempat tinggal. Tujuan dari upacara itu adalah memohon perlindungan agar terhindar dari segala bencana yang akan menimpa selama mengarungi laut lepas untuk menanagkap ikan. 

Jika anda ingin menyaksikan beberapa wisata budaya tersebut, ada baiknya datang di bulan tertentu dan menjelang akhir tahun. Di bulan tententu misalnya, 2 hari atau sekitar 1 minggu sebelum puasa ramadhan akan dilaksanakan upacara adat mandi belimau di kabupaten bangka barat.

Wadau... keindahan pantai lengkuas bukan maen indahnya.

Tradisi nganggung misalnya akan di adakan pada saat menyambut tahun baru islam 1 muharam setiap tahunnya di desa kenanga kabupaten bangka.

Demikianlah informasi ini mengenai wisata budaya di kep. bangka belitung dibuat. Mudah-mudahan bermanfaat dan menjadi daya tari wisatawan untuk mengunjungi pulau bangka belitung.