Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wadaw... Harga Lada Bangka Tembus 170ribu - 200rb per Kilogram

Lada, merica atau masyarakat Bangka Belitung menyebutnya dengan nama sahang merupakan tanaman perkebunan yang pernah menjadi barang komoditi utama di bidang perkebunan pada wilayah Bangka Belitung, bahkan daerah ini sebelum tahun 2002 pernah menoreh prestasi sebagai daerah produsen lada terbesar di dunia.

Hal ini dibuktikan, pada salah satu daerah di Pulau Bangka pernah mendapatkan semboyan "Muntok White Paper" dikarenakan lada asal Bangka Belitung memiliki aroma dab cita rasa yang khas.

Hingga pada masa era pertimahan di Bangka Belitung datang sekitar tahun 2005 ke atas kondisi komoditi penghasilan lada cukup menurun dikarenakan ada masyarakat sebelumnya merupakan petani sahang beralih profesi menjadi melimbang timah.


Alih profesi tersebut dikarenakan salah satu sebabnya, harga timah pada saat itu hampir menyamai dengan harga lada, kemungkinan dari mereka memilih alih profesi pada waktu itu dikarenakan hasil yang dicapai lebih cepat daripada hasil dari perkebunan lada yang membutuhkan waktu cukup lama mulai dari penanaman hinggap tahap panen, mengalami kendala modal dalam hal pembibitan lada, membeli junjung kayu penunjang, perawatan pada waktu itu.

Sehingga ada masyarakat memutuskan lahan yang digunakan untuk menanam sahang berubah menjadi lahan garapan sumber biji timah.

Namun, ada juga dari mereka tetap mempertahankan profesi dan lahan mereka ditanami lada walaupun hasil yang diperoleh tak sebanyak dari hasil melimbang timah pada waktu itu. (Bersumber dari hasil obrolan salah satu warga di Riau Silip Pulau Bangka).

Harga Lada Bangka Melonjak Naik

Melihat harga lada Bulan Agustus 2015 melambung, masyarakat dulunya ubah profesi menjadi penambang timah bahkan ada yang menjual lahannya untuk aktivitas penambangan, kini ada rasa penyesalan dari mereka, "coba saja dulu.... ", imbuh penyesalan tersebut.

Harga lada begitu tinggi tersebut mulai dirasakan memasuki bulan April 2015 yang mencapai pada kisaran Rp 165.000.Kg hingga menembus angka Rp. 200.000/Kg.

Hal tersebut berdasarkan kualitas lada.

Hal ini tentu saja menjadi kabar yang cukup menggembirakan bagi petani lada dibeberapa tahun sebelumnya harga lada hanya menembus angka pada kisaran Rp 110.000/Kg hingga Rp 145.000.Kg untuk kualitas baik.

Lada yang berkualitas dapat dilihat dari diataranya dengan cara melihat ukuran besar kecilnya, tingkat kematangan, kepadatan dan jenis dari tanaman lada. Untuk itulah, petani lada benar-benar akan menunggu hingga lada bewarna merah dipohon untuk mendapatkan kualitas terbaik.

Target Ekspor Lada

Bp. Zainal Arifin selaku kepala Badan Pengolahan, Pengembangan dan Pemasaran Lada Putih (BP3L) optimis pada tahun 2015 ekspor lada akan mencapai 10.000 ton dikarenakan minat warga Bangka Belitung kembali ingin berkebun membudidayakan tanaman lada dimulai kembali pada tahun 2013 semenjak melihat penggunaan lahan eks. penambangan yang tidak dapat difungsikan kembali untuk bertanam.

Namun ada kendala saat ini yang dirasakan oleh petani lada/

Misalnya saja pasokan air pada saat musim kemarau tiba, aksi pencurian sulur lada, dan lada itu sendiri terkadang ada tindakan pencurian, hal inilah yang menjadi kecemasan para petani lada di Kabupaten Bangka Barat.

Posting Komentar untuk "Wadaw... Harga Lada Bangka Tembus 170ribu - 200rb per Kilogram"